Kamis, 02 Mei 2013

APLIKASI PLC
PADA PENGENDALI LIFT NAIK DAN TURUN
A.    TUJUAN  :
1.      Untuk mengetahui pengaplikasian PLC pada pengendali lift/Elevator naik dan turun   
2.      Untuk memahami prinsip kerja sistem pengendalian lift/Elevator dengan menggunakan PLC
3.      Untuk merancang diagram leader tentang aplikasi PLC pada pengendalian lift/Elevator naik dan turun
4.      Untuk menganalisa hasil praktikum tentang aplikasi PLC pada pengendalian lift/Elevator naik dan turun

B.     DASAR TEORI

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik,Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Cara kerja elevator secara umum yaitu elevator berjalan ke arah atas atau ke arah bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan tertinggi dan permintaan terendah. Maksudnya adalah jika elevator sedang berjalan ke arah atas, arah elevator akan berubah menjadi bawah jika telah melayani permintaan pada lantai paling atas, begitu pula dengan arah bawah jika elevator sedang berjalan ke arah bawah, arah elevator akan berubah menjadi atas jika telah melayani permintaan lantai paling bawah.
Sistem kerja elevator dapat dibagi menjadi dua yaitu Simplex (tunggal) dan Duplex (ganda). Yang dimaksud dengan sistem kerja Simplex adalah elevator bekerja secara masing-masing atau tidak saling berhubungan satu sama lain. Contohnya adalah dalam sebuah gedung terdapat 4 buah elevator dengan 4 buah tombol, apabila tombol pertama ditekan tidak akan mempengaruhi elevator lainnya, sedangkan yang dimaksud dengan sistem kerja Duplex adalah sistem elevator yang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan tugasnya. Contoh dalam sebuah gedung bertingkat di dalamnya terdapat 4 buah elevator dengan 2 tombol, jika salah satu tombol ditekan maka kedua tombol akan menyala dan salah satu dari keempat elevator akan melayani permintaan yang diminta.
Dalam hal kecepatan, kecepatan elevator terutama untuk elevator di Indonesia masih statis, jadi walalupun kerja elevator sibuk atau tidak, kecepatan elevator tersebut tetap sama. Kecepatan elevator ditentukan oleh letak zone di mana elevator tersebut melayani.
Dalam membuat lift tentunya dibutuhkan Motor sebagai penggerak naik dan turun adapun mengenai motor dibahas sebagai berikut :
A.    System Pengendalian Motor
Jenis kendali motor ada 3 macam:          
1.   Kendali Manual

Gb.1 Kendali manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil. Operatoryang mengoperasikannya harus    mengeluarkan tenaga otot yang kuat.

2.   Kendali Semiotomatis
Gb.2  Kendali semiotomatis
Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan  tenaga besar),  cukup  dengan jari  menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan motor dan menekan tombol      stop      saat                                                  menghentikan                            putaran     motor.     Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik menggunakan konduktor magnit, yang bisa dilengkapi rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagai pengaman motor.
3.  Kendali Otomatis
b.3  Kendali Otomatis
Artinya dalam sistem ini motor dikontrol oleh satu atau lebih alat pengontrol otomatis start - stop dengan alat Bantu kontrol, misal saklar batas, penunda waktu, saklar thermis, saklar cahaya, dll.
Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja dari sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya.
Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensorsensor, sehingga motor            dapat bekerja  maupun berhenti secara otomatis.
b.  Tahapan mengoperasikan motor dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.   Mulai Jalan (starting)
Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung secara langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal.
2.   Berputar (running)
Beberapa   saat   setelah   motor   mulai   jalan,   arus   yang mengalir secara bertahap segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.
3.   Berhenti (stopping)
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.
c.   Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial      Control.
PLC  memproses      input    sinyal   biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant.
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses  yang  dikontrol  (misalnya  nilai  sudah  melebihi  batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Personal Computer (PC)                                                         1 Buah   
2.      Software CX-Programmer                                                      1 Buah
3.      PLC OMRON CPM1A-10CDR-A-V1                                  1 Buah
4.      Mini Circuit Breaker (MCB)                                                   1 Buah
5.      Push Button                                                                            6 Buah
6.      Kabel jumper                                                                           Secukupnya

D.    LANGKAH KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Melakukan instalasi PLC , yaitu :
-   Menghubungkan L1 pada fasa (R or S or T), dan L2 pada Netral.
-    Menghubungkan negative ke CO, positif ke button, dan dari button ke 00.
-    Memindahkan output dari push button dari terminal input 00 ke 01 ke 02 ke 03 ke 04 ke 05 kemudian mengamati led indikator pada PLC (menyala/tidak)
3.      Menghubungkan PLC dengan Personal Computer
4.      Menyalakan Personal Computer
5.      Membuka program CX Program
6.      Membuat diagram leader tentang aplikasi PLC pada pengendalian Lift/elevator yang dioperasikan Naik
7.      Membuat diagram leader tentang aplikasi PLC pada pengendalian Lift/elevator yang dioperasikan Turun
8.      Membuat  diagram  tangga  tentang  aplikasi  PLC pada pengendalian Lift/elevator yang dioperasikan Naik dan Turun (Digabungkan)
9.      Setelah menulis program selanjutnya mendownload program
10.  Mencoba  program  hasil  praktikum,  yaitu  dengan  cara  melihat kondisi output, apakah sudah sesuai dengan program yang telah dibuat apa belum.
11.  Mencatat hasil praktikum
12.  Membereskan alat dan bahan yang digunakan
13.  Finish




E.     HASIL PRAKTIKUM
1.      Diagram Leader Lift Naik

ü  Diagram Leader lengkap Lift Naik


2.      Diagram leader Lift Turun
3.      Diagram leader Naik dan Turun
 

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Simpel kayak dumbwaiter, maav rangkaian tersebut pakai inverter gk ya? Kalaupun digunakan untuk lift passenger/bed lift kayaknya masih kurang deh, kalau untuk lift barang/dumbwaiter rangkaian tsb yah sudah cukup

    BalasHapus
  3. Simpel kayak dumbwaiter, maav rangkaian tersebut pakai inverter gk ya? Kalaupun digunakan untuk lift passenger/bed lift kayaknya masih kurang deh, kalau untuk lift barang/dumbwaiter rangkaian tsb yah sudah cukup

    BalasHapus
  4. bang gambarnya kirim PM lah lwt email please!!

    BalasHapus

Popular Posts

Sample Text

Text Widget

CACAT

Matahari terbit.
Lalu terbenam di balik bukit.

Membuat hari begitu sempurna.


Bahagia terakui.
Lalu duka lara sakit hati.

Membuat cinta begitu sempurna.


Dilahirkan.
Kemudian dikebumikan.

Membuat manusia begitu sempurna.


Sempurna bukan selamanya terang.
Sempurna bukan selamanya bahagia.
Sempurna bukan selamanya hidup.

Justru sebuah "cacat", membuat sesuatu begitu sempurna.

Welcome To My Blog

Blog ini dibuat untuk mengumpulkan data-data tentang edukasi.

Recent Posts

Unordered List

Download

ChatBox

TRI SETYO. Diberdayakan oleh Blogger.