Kamis, 02 Mei 2013



VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT CARTESIAN
TUGAS MATA KULIAH
MEDAN ELEKTROMAGNETIK




DISUSUN OLEH :
TRI SETIYO UTOMO









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2011
JANUARI 2012





1.      VEKTOR
a.Pengertian Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Besaran dibagi menjadi 2 yaitu besaran skalar dan besaran vektor.
·         Skalar adalah besaran yang dicirikan sepenuhnya oleh besarnya (magnitude)
Contoh : masssa, panjang, waktu, suhu, intensitas cahaya, energi, muatan listrik
dsb.
·         Vektor adalah besaran yang dicirikan oleh besar (magnitude) dan arah
Contoh : berat, gaya, kecepatan, medan listrik, medan magnet, kuat medan listrik, percepatan gravitasi, dsb.
b. Notasi dan Aljabar Vektor
Besaran vektor dinotasikan dengan memakai simbol huruf tebal/huruf besar/huruf
besar atau kecil yang di garis atasnya, sedangkan untuk vektor satuan (vektor dengan
harga absolut/magnitude) dinyatakan dengan huruf kecil yang di tebalkan.
v  Simbol vektor : A atau A atau A atau a
v  Simbol vektor satuan : aA atau a atau ax
** note : permisalan vektor A
Secara grafis vector digambarkan dengan segmen garis berarah (anak panah). Panjang
segmen garis (pada skala yang sesuai) menyatakan besar vector dan anak panah
menunjukkan arah vector. Berikut ini merupakan contoh penggambaran vector A danB. Hasil penjumlahan Vektor A dan B atau A + B ditunjukkan dengan hukum jajaran
genjang.



       A                                         B                                                        A+B
Gambar 1.
Penggambaran vector secara grafis
Vektor satuan dalam arah vektor A dapat ditentukan dengan membagi A dengan
nilai absolutnya :

aA =A
      |A|

dimana |A| = A = √Ax∙Ay
Pada Aljabar vektor, ada beberapa peraturan baik itu pada penjumlahan,
pengurangan maupun perkalian. Aturan operasi vektor direpresentasikan dalam
hukum mataematis sebagai berikut :
·         Hukum komutatif                                                       A + B = B + A
·         Hukum asosiatif                                                           A + (B+C) = (A+B) + C
·         Hukum asosiatif distributif ( perkalian vektor dengan skalar):
 (r + s)(A+B) = r(A+B) + s(A+B) = rA + rB + sA + sB


2.      Sistem Koordinat
Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya. Dalam aplikasinya
vector selalu menempati ruang. Untuk menjelaskan fenomena vector di dalam ruang
dapat digunakan bantuan system koordinat untuk menjelaskan besar dan arah
vector. Ada banyak sistem koordinat yang dikembangkan tetapi dalam materi ini
hanya 3 koordinat yang akan dibahas.
a.       Koordinat Cartesian
Koordinat kartesian digunakan untuk menyatakan suatu benda yang memiliki
bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku. Bentuk-bentuk
siku akan mudah digambarkan dalam koordinat kartesius baik 2 dimensi
maupun 3 dimensi.
Dalam koordinat kartesius 2 dimensi terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu
horizontal (mendatar) yaitu sumbu x dan sumbu tegak (vertical) yaitu sumbu y.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Koordinat kartesius 2 dimensi digunakan untuk menggambarkan objek 1 dimensi
dan 2 dimensi. Contoh objek satu dimensi yaitu garis baik garis lurus maupun
garis lengkung. Sedangkan contoh objek 2 dimensi yaitu bidang datar. Objek 1
dimensi dan 2 dimensi dapat digambarkan pada koordinat 3 dimensi dengan baik,
sedangkan untuk objek 3 dimensi harus digambarkan pada koordinat 3 dimensi.
Koordinat Kartesius 3 Dimensi
Koordinat kartesius 3 dimensi digunakan untuk menggambarkan suatu objek baik
1 dimensi, 2 dimensi maupun 3 dimensi. Koordinat kartesius 3 dimensi
mempunyai 3 sumbu koordinat yaitu sumbu x, y, dan z. Untuk lebih jelasnya
silahkan perhatikan gambar berikut :







Sudut yang dibentuk antar sumbu koordinat adalah 90º atau dengan kata lain
sumbu x tegak lurus dengan sumbu y dan sumbu z, demikian juga sumbu y tegak
lurus dengan sumbu x dan z dan juga sumbu z tegak lurus dengan sumbu x dan
sumbu y.
Gambar 5. vector dalam koordinat kartesius 3 dimensi
2. Koordinat silindris
Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur
sangkar, dan bentuk-bentuk siku lainnya. Benda-benda seperti tabung, botol, pipa,
tampat sampah, kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas.
Bentuk-bentuk seperti ini akan susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius
karena simetri lingkaran sulit untuk digambarkan.
Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk
benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat silinder terdiri dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, f, dan z.
Tiga Unit vektor satuan sumbu r,ɸ,dan z adalah sebagai berikut :
·         Ar = r                           aɸ = ɸ                           az = z
·         |ar|= 1                           |aɸ| = 1                         |az|= 1
Dengan operasi sebagai berikut :
·         ar x aɸ  = az                                                         aɸ x ar = -az
·         aɸ x az = ar                                            az  x az = -ar
·         az x ar = aɸ                                                          ar  x az = -aɸ  



Konversi dari koordinat silinder ke koordinat kartesius adalah sebagai berikut :
x = r cos ɸ,  y = r sin ɸ, z = z
Konversi dari koordinat kartesius ke silinder adalah sebagai berikut :
r = x2 + y2
Z = Z
Contoh visualisi penggambaran objek dalam koordinat silinder untuk
kasus, r konstan, f konstan dan z konstan. Dari gambar ini dapat dibayangkan kirakira
suatu objek yang menempati koordinat silinder akan seperti pada gambar di bawah ini.
3. Koordinat bola
Koordinat bola digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mempunyai
bentuk simetri bola. Sebagai contoh adalah bumi yang kita tempati. Posisi atau
kedudukan objek-objek yang berada dibumi akan sulit dijelaskan dengan
koordinat kartesius maupun tabung karena bentuk bumi yang bundar. Oleh karena
itu digunakan system koordinat bola agar mudah dibayangkan. Untuk menyatakan
besaran vektor, koordinat bola menggunakan 3 sumbu koordinat yaitu r,θ , dan f.
Vektor satuan dalam arah r, θ, ɸ :
·        aR = R                            aθ = θ                             aɸ = ɸ
·        |aR|= 1                            |a­Î¸|= 1                                      |aɸ|= 1
Dengan opersi sebagai berikut :
·        AR x aθ = aɸ                             aθ x aR = -aZ
·         aθ x aɸ = aR                                       aɸ x aθ = -aR
·        aɸ x aR = aθ                              aR x aɸ = -aθ

·         Vektor pada koordinat bola dapat dinyatakan dengan
A = aR AR + aθAθ +aɸAɸ
·         Konversi koordinat bola ke koordinat kartesian:
X = R sin θ cos ɸ
Y = R sin θ sin ɸ
Z = R cos θ

DOWNLOAD PEMBAHASAN

1 komentar:

  1. https://www.youtube.com/playlist?list=PLN0V2Fcz8lEUZvnHYeAbIyv4UCNiPfuRD

    BalasHapus

Popular Posts

Sample Text

Text Widget

CACAT

Matahari terbit.
Lalu terbenam di balik bukit.

Membuat hari begitu sempurna.


Bahagia terakui.
Lalu duka lara sakit hati.

Membuat cinta begitu sempurna.


Dilahirkan.
Kemudian dikebumikan.

Membuat manusia begitu sempurna.


Sempurna bukan selamanya terang.
Sempurna bukan selamanya bahagia.
Sempurna bukan selamanya hidup.

Justru sebuah "cacat", membuat sesuatu begitu sempurna.

Welcome To My Blog

Blog ini dibuat untuk mengumpulkan data-data tentang edukasi.

Recent Posts

Unordered List

Download

ChatBox

TRI SETYO. Diberdayakan oleh Blogger.