INSTRUKSI
LOGIKA
Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam intruksi logika
pada PLC
2. Untuk mengetahui cara memprogram instruksi
logika pada PLC dengan menggunakan Programming Console
3. Untuk mengetahui cara mengubah diagram leader
kedalam instruksi pemrograman pada Programming Console
Dasar Teori
Berikut contoh sebagian instruksi-instruksi
dasar pada PLC :
1. LOAD (LD) = Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu
sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan logika. Logika ini mirip
dengan kontak relay NO.
Simbol :
2. LOAD NOT = Perintah ini digunakan jika urutan kerja
sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika. Logika ini mirip dengan
kontak relay NC.
Simbol :
Tabel kebenaran :
Masukan
A
|
Keluaran
F
|
0
1
|
1
0
|
3. AND = Perintah ini digunakan untuk urutan
kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi
semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NO.
Simbol :
Tabel kebenaran :
Masukan
A B
|
Keluaran
Y
|
0 0
0 1
1 0
1 1
|
0
0
0
1
|
4. AND NOT = Perintah ini digunakan untuk urutan
kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi
semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NC.
Simbol :
Tabel kebenaran :
Masukan
A B
|
Keluaran
Y
|
0 0
0 1
1 0
1 1
|
1
1
1
0
|
5. OR = Perintah ini digunakan untuk urutan
kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus
terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan
kontak relay NO.
Simbol :
Tabel kebenaran :
Masukan
A B
|
Keluaran
Y
|
0 0
0 1
1 0
1 1
|
0
1
1
1
|
6. OR NOT = Perintah ini digunakan untuk urutan kerja
sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi
semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NC.
Simbol :
Tabel kebenaran :
Masukan
A B
|
Keluaran
Y
|
0 0
0 1
1 0
1 1
|
1
0
0
0
|
7. OUT = Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan
untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO
Simbol :
8. OUT NOT = Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini
digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NC
Simbol :
9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Timer (TIM) dan Counter
(CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000 sampai
dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor
Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung
mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol
maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai
dengan 9999 dalam bentuk BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter
mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.
Instruksi Timer (TIM) :
Pada sebagian besar
aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk beberapa aspek kontrol pewaktuan
(timing). PLC mempunyai fasilitas pewaktuan untuk program yang dapat digunakan.
Metode umum dari pemrograman sebuah rangkaian timer adalah untuk menentukan
interval yang dihitung dari suatu kondisi atau keadaan
Cara kerja dari
instruksi Timer adalah, ketika Timer (TIM 0000) mendapatkan input selama set value
akan mengaktifkan contact-contactnya (T0000).
Catatan: dalam satu program alamat nomer Counter dan Timer tidak boleh sama. Misal, jika alamat nomer counter 0000 maka alamat Timer tidak boleh menggunakan alamat 0000. Set value timer adalah set x 10. Sehingga misal set value yang diinginkan 10 detik maka penulisan set valuenya adalah 10 detik x 10 = #100
Contoh Instruksi
Timer
Simbol TIMER :
Keterangan :
Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset
bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV dalam orde 0,1 detik.
Instruksi Counter (CNT) :
Cara kerja instruksi
counter adalah, Ketika counter (CNT 0000) Mendapat input sebanyak dari set
value maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output (1.00) akan aktif.
Sedangkan untuk mereset counter bisa menggunakan input 0.01.
Contoh Instruksi
Counter
Simbol COUNTER:
10. Instruksi COMPARE – CMP(20) = Instuksi ini digunakan untuk membandingkan dua
buah data.
Kegunaan :
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE
flag dalam area SR
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Contoh Instruksi
Compare
Cara kerja instruksi
Compare adalah apabila data D100 < D200 maka output (1.02) akan aktif, jika
D100 = D200 maka output (1.03) akan aktif, dan apabila D100 > D200 maka
output (1.03) yang akan aktif.
11. Instruksi IL dan ILC = IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan
ILC adalah singkatan dari Interlock Clear berfungsi untuk mengunci
program.Biasanya IL dan ILC digunakan untuk tombol Emergency.
Cara kerja dari
instruksi IL dan ILC adalah, apabila tombol emergency (input 0.02) ditekan maka
semua diantara instruksi IL dan ILC tidak akan aktif.
Contoh Instruksi
IL dan ILC
12. Instruksi DIFU/DIFD = Aplikasi kontrol ini berfungsi untuk
mengaktifkan output selama satu scan.
Contoh Time
Chart DIFU/DIFD
Untuk mengaktifkan
output selama satu scan selain menggunakan instruksi DIFU / DIFD juga bisa
menggunakan contact dengan differentiation up/down. Untuk membuat instruksi
contact dengan differentiation up/down yaitu, klik New Contact – Detail>>
– Differentiation up / down.
Contoh cara
membuat instruksi contact dengan differentiation up
13. Instruksi Holding Relay = Holding Relay adalah relay internal
yang bisa di pakai untuk menahan system yang sedang bekerja walau aliran supply
power off, misalnya jika Sumber Power/ PLN mati, apabila di pasang holding
Relay maka proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari awal lagi.
Contoh program
instruksi Holding Relay
14. Instruksi MOV = Instruksi ini digunakan untuk memindahkan data
15. Instruksi Scaling/SCL = Instruksi ini digunakan untuk mengkonversi
secara linier 4 digit data hexadecimal menjadi 4 digit BCD.
Alat dan Bahan
·
PLC 1
Buah
·
MCB 1 Fasa 1
Buah
·
Programming Console 1
Buah
·
Push Botton 4
Buah
·
Tes Pen 1 Buah
·
Kabel Penghubung Secukupnya
Langkah kerja
A. Menghidupkan Stop Kontak
yang akan digunakan sebagai sumber listrik untuk semua komponen, dengan cara
menekan tombol ON.
B. Proses pada Input PLC
o Untuk menyalakan Power
Supply pada PlC meliputi
1. Menghubungkan Fasa pada L1
1. Menghubungkan Fasa pada L1
2. Menghubungkan Netral pada L2
3. Menyalakan MCB
4. Perhatikan/lihat lampu
indicator Pwr ON pada PLC menyala maka
rangkaian untuk menyalakan Power supply PLC telah berhasil
rangkaian untuk menyalakan Power supply PLC telah berhasil
o Langkah selanjutnya yaitu
5. Menghubungkan kabel conector Programming Console ke PLC
6. Menghubungkan terminal COM 0 (input) ke sumber negative PLC -24V DC
7. Menghubungkan terminal 00 (Push Button 1) ke sumber Positif PLC +24V DC
5. Menghubungkan kabel conector Programming Console ke PLC
6. Menghubungkan terminal COM 0 (input) ke sumber negative PLC -24V DC
7. Menghubungkan terminal 00 (Push Button 1) ke sumber Positif PLC +24V DC
8. Menghubungkan terminal 00 (input) ke terminal 00 (Push Button 1)
9. Menghubungkan terminal 01 (input) ke terminal 01 (Push Button 2)
kemudian
menjumper terminal positif 01 (Push Button 2) ke terminal positif
00 (Push Button
1)
10. Ulangi langkah NO 9 sampai ke Push Button yang ke 4.
11. Memberikan program input ke PLC
menggunakan alat Programming
Console
12. Memposisikan kunci pada Mode selector PROGRAM
12. Memposisikan kunci pada Mode selector PROGRAM
13. Mengamati LCD Console tekan tombol panah kebawah pada tombol operasi
di console jika masih ada program didalam console maka hapus program
membuka password PLC dengan cara menekan tombol CLR – MONTR – CLR.
di console jika masih ada program didalam console maka hapus program
membuka password PLC dengan cara menekan tombol CLR – MONTR – CLR.
14. Menghapus Program pada PLC dengan perintah CLR – SET – NOT – RESET –
MONTR - CLR
15. Memasukkan program pada PLC dengan Console sesuai instruksi.
15. Memasukkan program pada PLC dengan Console sesuai instruksi.
16. Catat hasil pemrograman pada tabel kebenaran dengan cara mengamati
lampu output jika menyala
bernilai 1 jika mati bernilai 0, dengan menekan
push button sesuai instruksi
pada tabel kebenaran
17. Finish.
Hasil
1. Gambar
Diagram Leadder
Instruksi
LD 00000
AND 00001
OUT 01000
FUN 01
Tabel
kebenaran
INPUT
|
OUTPUT
|
|
00
|
01
|
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
2. Gambar
Diagram Leader
Instruksi
LD 00000
OR 01001
OUT 01000
FUN 01
Tabel Kebenaran
INPUT
|
OUTPUT
|
|
00
|
01
|
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
3. Gambar
Diagram Leadder
Instruksi
LD NOT 00000
AND NOT 00001
OUT NOT 01000
FUN 01
Tabel
Kebenaran
INPUT
|
OUTPUT
|
|
00
|
01
|
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4. Gambar
Diagram Leadder
Instruksi
LD 00000
AND 00001
LD 00002
AND 00003
OR LD
OUT 01000
FUN 01
Tabel Kebenaran
INPUT
|
OUTPUT
|
|||
00
|
01
|
01
|
03
|
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
5. Gambar
Diagram Leadder
Instruksi
LD 00000
OR 00001
LD 00002
OR 00003
AND LD
OUT 01000
FUN 01
Tabel Kebenaran
INPUT
|
OUTPUT
|
|||
00
|
01
|
01
|
03
|
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
tks sangat bagus walau hrs mengingat-ingat pelajaran teknik digital lg, tks
BalasHapustks sangat bagus walau hrs mengingat-ingat pelajaran teknik digital lg, tks
BalasHapus